Gelaran Budaya Ngarantek Sawa’ Bahu Banua Lumar Bernuansa Tradisional Kearifan Lokal Siap Dilaksanakan.

Bengkayang,Frnkalbarnews.com-
Gelaran budaya Sawa Bahu kembali diselenggarakan pada 8 hingga 11 Juni 2025 di Komplek Ramin Adat Banua Lumar, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Kegiatan tahunan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat adat Dayak untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan tradisi leluhur kepada masyarakat luas.

“Nuansa kearifan lokal terasa kental, terlihat dari semangat gotong royong warga,” ujar Krisantus, Koordinator Bidang Publikasi dan Dokumentasi Ngarantek Sawa Bahu.

Menurut Krisantus, rangkaian acara tidak hanya terdiri dari ritual adat, tetapi juga diramaikan dengan berbagai perlombaan dan permainan tradisional yang bersifat edukatif sekaligus menghibur.

“Beberapa di antaranya seperti lomba enggrang, menumbuk padi, ketapel, hingga lomba lari di atas tempurung kelapa. Ini semua permainan yang dulu menjadi keseharian masyarakat, kini dikenalkan kembali kepada generasi muda,” jelasnya.

Selain itu, hiburan rakyat turut memeriahkan malam 9 dan 10 Juni, lengkap dengan sajian kuliner khas daerah yang menggugah selera. Makanan tradisional yang disuguhkan menjadi jendela lain untuk mengenal budaya Dayak secara lebih dekat.

Krisantus juga menambahkan bahwa pada Senin, 9 Juni, para tamu undangan dipersilakan mengunjungi rumah-rumah warga yang mengikuti tradisi “Mamhi” yakni penyediaan nasi baru sebagai bentuk penyambutan dan ungkapan rasa syukur kepada tamu.

“Melalui Sawa Bahu, masyarakat Dayak tidak hanya menjaga akar budaya mereka, tetapi juga membukakan ruang bagi generasi muda dan tamu luar untuk memahami nilai-nilai adat yang sarat makna, seperti kebersamaan, rasa syukur, serta penghormatan terhadap alam dan sesama manusia,” ujarnya.

“Kegiatan ini adalah cara kami menjaga warisan leluhur. Sekaligus menunjukkan bahwa budaya Dayak tidak hanya hidup, tapi terus berkembang dan terbuka bagi siapa pun yang ingin mengenalnya,” tutup Krisantus.(Ylr)